- Sejak di bangku sekolah, siswa harus memahami betul apa yang disebut cinta.
- Cinta kadang-kadang terkacaukan sebagai ketakutan dan ketergantungan, meski begitu keduanya bukan cinta.
- Siswa tergantung pada orangtuanya dan gurunya, dan sudah jelas bahwa mereka menghormati sekaligus takut pada saat yang bersamaan. Anak2 dan remaja bergantung pada orangtua akan makanan, baju, uang, tempat tinggal, dsb, dan sangat jelas mereka butuh perlindungan dan merasa terlindungi. Mereka tahu bahwa mereka tergantung pada orangtuanya dan karena alasan ini mereka hormat dan takut pada orang tua, tetapi ini bukan cinta.
- Sebagai bukti, kita dapat mengecek anak atau remaja manapun bahwa mereka lebih percaya kepada teman sekolah mereka daripada orangtua mereka sendiri. Sesungguhnya dan senyatanya, anak dan remaja ini membicarakan hal-hal bahkan yang intim kepada teman mereka, bukan pada orang tua mereka.
- Ini menunjukkan bahwa tidak ada kepercayaan yang sesungguhnya antara anak dan orangtua, tidak ada cinta sejati.
- Sangat penting dan darurat untuk memahami bahwa terdapat perbedaan radikal antara cinta dan apa yg disebut takut, hormat dan ketergantungan.
- Sangat perlu untuk memberitahu dengan segala rasa hormat kepada orangtua dan guru agar tidak terbingungkan antara hormat ini dan cinta.
- Rasa hormat dan cinta harus berjalan beriringan dan bersatu, tapi jangan terkecoh antara keduanya.
- Orangtua takut akan anaknya dan menginginkan yang terbaik bagi mereka, pekerjaan yang layak, pernikahan yang indah, keamanan, dsb. Dan akhirnya terbingungkan antara ketakutan ini dengan cinta sejati.
- Sangat penting untuk memahami bahwa tanpa cinta sejati, sangat sulit untuk orangtua dan guru membimbing generasi baru secara bijak, meskipun sesungguhnya mereka punya niat yang baik akan itu.
- Jalan menuju jurang yang dalam diaspali oleh niat baik.
- Mari kita lihat kasus ‘memberontak tanpa sebab’ yang menjadi mental epidemik yang menyebar keseluruh dunia. Ratusan ‘anak kaya’ yang katanya disayang, dimanja, dan dicintai orangtuanya, mereka melakukan pencurian, perampokan, mengganggu wanita, menyerang orang lemah, bergabung dalam gangster, mengganggu dan merusak segala, dan tidak hormat terhadap guru dan orangtua. ‘Memberontak tanpa sebab’adalah akibat dari kurangnya cinta sejati.
- Jika ada cinta sejati, maka tidak akan ada kasus’memberontak tanpa sebab’ tersebut.
- Jika orangtua benar2 mencintai anaknya, mereka akan tahu bagaimana membimbing mereka dengan cerdas dan tidak akan ada kasus tersebut.
- ‘Memberontak tanpa sebab’ adalah akibat dari bimbingan yang salah.
- Orangtua merasa tidak memiliki cukup cinta untuk mereka untuk benar2 dan sungguh2 mendedikasikan diri mereka untuk mendidik dan membimbing mereka dengan bijaksana.
- Orangtua modern hanya berpikir uang, dan memberi anak mereka dengan uang,uang, dan uang, mobil keluaran terbaru, pakaian termahal, dsb. Tapi mereka tidak sungguh2 mencintai. Orangtua tidak memiliki cinta sejati, mereka tidak tahu bagaimana mencintai dan akibatnya terjadi kasus2 tersebut.
- Kedangkalan jaman ini dikarenakan kurangnya cinta sejati.
- Kehidupan modern seperti mata air yang dangkal, tidak ada kedalamannya sedikitpun.
- Pada danau yang dalam, banyak mahkluk yang dapat hidup, banyak ikan, tapi kubangan dipinggir jalan, pada akhirnya akan mengering, dan hanya tersisa lumpur kemiskinan dan kegilaan.
- Sangat sulit untuk memahami keindahan cinta dan segala kemuliaannya jika kita belum mempelajari cara mencintai.
- Orang2 terbingungkan antara cinta, hormat dan takut.
- Kita menghormati yang lebih tinggi, menakutinya, dan kita pikir kita mencintainya.
- Anak takut akan cambukan, otoritas, nilai/kelas yang tidak baik, cacian di rumah atau di dalam sekolah, dll. Dan mereka pikir mereka sungguh2 mencintai orangtua mereka dan guru mereka, tetapi sesungguhnya mereka hanya takut terhadap mereka.
- Kita tergantung pada pekerjaan, pada bos, kita takut akan kesengsaraan tidak punya pekerjaan, dan kita akhirnya percaya begitu saja bahwa kita mencintai bos kita, bahkan berhati-hati terhadap yang disukai atau tidak disukai bos. Tapi itu bukan cinta, itu takut.
- Banyak orang takut bepikir tentang dirinya sendiri, tentang kesengsaraan hidup dan kematian. Mereka takut menanyakan, memenelusuri, memahami, mempelajari, dsb. Dan akhirnya mereka mengatakan ‘aku cinta Tuhanku, dan itu sudah cukup’.
- Mereka pikir mereka percaya bahwa mereka mencintai Tuhan, tapi pada kenyataannya mereka bukan cinta, mereka takut.
- Selama perang, seorang istri merasa mengagumi suaminya lebih dari segalanya dan berharap dengan penuh agar suaminya pulang. Pada kenyataannya, istri tersebut tidak mencintai suami, dia hanya takut ditinggal suami, tidak punya suami lagi dan tidak punya perlindungan.
- Perbudakan psikologi, ketergantungan pada orang lain, bukan cinta. Itu hanya takut dan hanya itu.
- Seorang anak disekolah, tergantung pada gurunya, dan sangat jelas terlihat bahwa dia takut diusir dari kelas, nilai yang rendah, cercaan, dan berkali-kali dia percaya bahwa dia mencintai gurunya tapi yang terjadi adalah dia takut padanya.
- Jika istri hamil atau dalam bahaya karena suatu penyakit mematikan, suami percaya bahwa dia mencintai dia lebih lagi dari pada segalanya. Tapi yang sesungguhnya terjadi adalah dia takut kehilangannya. Dia tergantung pada istri akan banyak hal, makanan, seks, cucian, kasih sayang, dsb. Dia takut kehilangan istri, itu bukan cinta.
- Semua orang mengatakan bahwa dia menyayangi semua orang, tetapi itu bukan pengecualian. Sangat sulit untuk mencari seseorang dalam hidup ini yang betul2 tahu cinta sejati.
- Jika orang tua cinta anaknya, jika anak cinta orangtua dan guru, dan guru cinta muridnya dengan benar, maka tidak akan ada perang. Perang akan menjadi 100% mustahil terjadi.
- Apa yang terjadi adalah orang-orang tidak memahami apa itu cinta. Dan setiap ketakutan, belenggu psikologi, perbudakan, senua nafsu dan hasrat terkacaukan dengan cinta.
- Orang-orang tidak tahu bagaimana mencintai, jika iya, hidup pasti seperti surga.
- Para pencinta percaya bahwa mereka cinta dan beberapa bahkan bersumpah dengan darah bahwa mereka cinta. Bagaimanapun, mereka hanya berkobar nafsunya. Jika nafsu itu sudah terpuaskan, istana pasir tersebut akhirnya runtuh.
- Nafsu (sering disubut hasrat/passion) cenderung membutakan pikiran dan hati. Semua orang dengan ‘passion’ percaya bahwa mereka mencintai.
- Sangat jarang didunia ini untuk menemukan pasangan yang memiliki cinta sejati, pasangan penuh nafsu banyak, tetapi yang betul2 saling mencintai sangat sulit didapat.
- Semua artis bernyanyi tentang cinta, tetapi dia tidak tahu apa itu cinta dan terbingungkan dengan nafsu.
- Jika ada sesuatu yang sulit dilakukan didunia, adalah menghindari kebingungan antara nafsu dengan cinta.
- Nafsu itu 100% seksual. Nafsu itu kebinatangan tapi terkadang terlihat sangat murni dan sulit dipisahkan dari cinta. Dia selalu tercampur dengan cinta.
- Guru harus mengajari murid dan remaja untuk dapat membedakan cinta dengan nafsu. Hanya dengan cara ini semua tragedi kehidupan dapat dicegah dimasa mendatang.
- Guru berkewajiban mendorong rasa tanggungjawab pada diri murid-murid, oleh karena itu mereka harus dipersiapkan dengan benar sehingga mereka tidak jatuh kedalam tragedi kehidupan.
- Sangat penting untuk memahami apa itu cinta. Karena tidak boleh dicampur dengan iri, nafsu, kekerasan, ketakutan, ketertarikan,ketergantungan psikologis,dll.
- Cinta, sayangnya tidak ada dan muncul pada manusia,tidak dapat dibeli, dimiliki, atau ditanam seperti sayur di kebun.
- Cinta harus terlahir didalam diri. Hanya terlahir jika kita telah memahami sepenuhnya kebencian, ketakutan, nafsu seksual, perbudakan psikologis, dan ketergantungan yang ada didalam diri kita.
- Kita harus memahami apa itu penyimpangan psikologikal. Dan bagaimana prosesnya didalam kita, bukan hanya pada level intelektual tapi juga semua level tersembunyi dan tak terdefinisi pada bawah sadar kita.
- Sangat penting mengeluarkan semua penyimpangan tersebut dari pikiran dinamis kita. Hanya denga cara ini cinta lahir didalam kita dalam bentuk murni dan spontan.
- Sangat sulit mencoba merubah dunia tanpa api cinta, hanya cinta yang bisa merubah dunia.
Bila Anda tertarik dengan bagaimana membangun mindset dan metode yang tepat untuk mencapai kesuksesan dan keberlimpahan silakan mempelajari di buku saya:
LIMITLESS ABUNDANCE: METODE ILMIAH YANG AMPUH UNTUK MEWUJUDKAN SEGALA KEINGINAN ANDA MELALUI PENYELARASAN DIRI DENGAN TUJUAN MULIA yang dapat dibaca di:
No comments:
Post a Comment